Mengunjungi Kalimantan? Jangan Lewatkan Kuliner Khas-nya!
Hallo Sahabat Miyako!
Ketika Sahabat berlibur ke daerah kegiatan wajib yang akan dilakukan adalah mengunjungi tempat – tempat wisata dan bersejarah yang berada disana, tetapi selain itu Sahabat juga wajib juga untuk mencicipi kuliner khas dari daerah yang sedang dikunjungi.
Indonesia menyajikan begitu banyak pilihan untuk liburan, mulai dari wisata tempat – tempat bersejarah, tempat yang instagram-able, wisata alam sampai wisata kuliner yang memiliki kekhasan disetiap kotanya. Berbeda daerah akan berbeda pula kuliner yang disajikan. Kali ini Miyako akan membawa Sahabat untuk menikmati kuliner khas dari Kota Kalimantan
Berada dibagian utara Indonesia, Kalimanta menyimpan berjuta kecantikan alam dan kelezatan kulinernya. Terdapat banyak tempat wisata yang bisa Sahabat kunjungi. Kali ini Miyako akan membahas kuliner khas di kota Kalimantan:
Soto Banjar
Makanan yang paling populer dan sudah tidak asing di telinga kita adalah Soto Banjar. Salah satu kuliner yang lezat khas kalimantan ini memiliki citarasa yang khas, yang membedakan dengan soto lainnya ada pada kuah soto banjar yang lebih bening. Penyajiannya yang dikombinasikan dengan ketupat dan ditambah dengan sate akan menambah kenikmatan dari soto ini.
Ketupat Kandang
Ketupat kandang sama seperti dengan ketupat sayur pada umumnya, yang membedakan ada pada ketupatnya yang pulen dan agak sedikit keras. Kuah ketupat yang kaya akan citarasa gurih dan lezat menjadi incara bagi para wisatawan dan warga lokal. Ketupat kandang berisikan potongan daging ayam atau daging sapi ataupun ikan sebagai lauknya. Ikan yang digunakan biasanya adalah ikan gabus, ikan gabus ini tidak direbus langsung dengan kuah santan tetapi di pangga terlebih dahulu baru direbus bersama kuah santan. Inilah yang membuat kuah ketupat kandang lebih gurih dan segar.
Nasi Bekepor
Pada zaman dahulu nasi bekepor merupakan sajian untuk para raja – raja kalimantan. Sama dengan nasi liwet, nasi bekepor ini memiliki isian minyak sayur, aneka bumbu rempah dan ikan asin. Memasaknya juga menggunakan alat khusus yaitu ketel. Beras dimasak bersama dengan bumbu yang kemudian dicampurkan dengan ikan asin, kemangi, cabai dan jeruk nipis. Sesudah matang nasi bekepor akan disajikan bersama daging dan sayuran sebagai pendampingnya.
Manday
Manday sama halnya dengan gudeg asal jogja, yang membedakannya ada pada bahan utamanya yaitu menggunakan cempedak. Citarasa yang dihasilkan cempedak akan memberikan kelezatan yang berbeda. Proses memasaknya juga unik, cempedak diawetkan selama beberapa hari untuk menghasilkan citarasa yang khas. Menggunakan metodi alami dalam proses pengawetnnya dengan menggunakan garam. Setelah diawetkan, cempedak akan dimasak dengan rempah – rempah dan kemudian di goreng, dibakar ataupun digulai.
Hekeng
Hekeng merupakan makanan khas kalimantan yang bisa Sahabat masukkan kedalam list kuliner ketika mengunjungi kota kalimantan. Hekeng terbuat dari campuran mulai dari daging babi, memiliki rasa yang sedikit mirip dengan somay tetapi lebih garing karena proses pembuatannya yang digoreng dan bukan dikukus. Untuk penyajiannya hekeng disajikan dengan tambahan kuah asam manis ataupun kuah pedas. Tidak hanya daging babi, untuk kalian yang muslim ada juga hekeng yang terbuat dari daging sapi ataupun daging ayam.
Bingka Barandam
Bingka barandam adalah cemilan khas di kalimantan. Memiliki bentuk yang hampir sama dengan kue lumpur tetapi yang membedakannya ada pada citara saya yang lebih khas, karena pada pengolahan bingka barandam menggunakan kayu manis sebagai salah satu bahannya. Kayu manis inilah yang membuat bingka barandam menjadi lebih legit dan lezat.
Kue Gegicak
Selain kua bingka ada cemilan lain khas dari kalimanta yaitu kue gegicak. Memiliki tekstur yang kenyal dan lembut karena terbuat dari campuran tepung beras dan ketan putih yang diberikan daun pandan sebagai pewarnanya, yang kemudian dikukus. Setelah matang disajikan dengan kelapa parut dan disiram dengan gula merah. Aroma daun pandan dan manisnya gula merah akan menjadikan cemilan ini sangat gurih dan lezat.
Photo: trekearth.com