Badan Standardisasi Nasional (BSN) yang merupakan satu-satunya lembaga yang mengeluarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) yang berlaku secara nasional ikut serta dalam RITECH EXPO 2018 sebagai rangkaian kegiatan memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (HAKTEKNAS). Acara yang berlangsung selama 4 hari (9-12 Agustus 2018) di Komplek Rumah Dinas Gubernur Riau ini, BSN menampilkan beberapa produk yang telah bersertifikasi SNI.
Salah satu produk yang dipamerkan adalah produk tisu yang diproduksi salah satu perusahaan swasta nasional, Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas. Produk yang dihasilkan telah menerapkan beberapa standar sukarela, seperti SNI 6691:2015 kertas multiguna; SNI 0173:2012 kertas tisu muka; SNI 3344:2014 kertas tisu serbet, dan lain sebagainya serta sudah menerapkan standar halal yang sudah diakui dunia.
Sekretaris Utama Badan Standardisasi Nasional (BSN) Puji Winarni yang didampingi Kepala Biro Hukum, Organisasi dan Humas BSN, Iryana Margahayu pada saat kunjungannya ke stand BSN mengatakan, produk APP tersebut memang layak dijadikan role model yang menjadi inspirasi bagi industri lain untuk menerapkan SNI. “Saya rasa APP Sinar Mas menjadi role model yang sangat baik karena hampir semua standar yang dibutuhkan oleh customer/buyer mereka penuhi. Tidak hanya SNI untuk produknya misalnya Bola Dunia yang sudah lama mendapatkan lisensi SNI, tetapi juga proses lainnya yang mendukung seperti manajemen secara umum dan manajemen lingkungan dan tentunya halal,” ujar Puji.
Lebih lengkapnya, standar lain yang dikantongi APP Sinar Mas seperti sertifikasi Halal dari Lembaga Pengkajian Pangan Obat obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI), karena adanya kebutuhan pasar terutama negara timur tengah, seperti Arab Saudi. Sertifikat Halal sebagai jaminan bahwa pemakaian bahan baku hingga proses produksi semuanya terjamin Halal.
Perusahaan juga memiliki berbagai sertifikat mutu diantaranya Halal Tissue MUI, ISO 9001, ISO 17025, Komite Akreditasi Nasional (KAN), ISO 9706, Super Brands Malaysia, dan Super Brands Indonesia. Tak hanya mengejar pada keuntungan bisnis semata, perusahaan peduli dengan masalah lingkungan dengan diterapkannya standardisasi, meliputi: ISO 14001, Program for Endorfment Forestry Certificate (PEFC ), EU Ecolabel, Taiwan Ecolabel, Ekolabel Indonesia, FDA-Paper, ISO 22000, FDA Tissue Germany, Primaniyarta Award, Green Industry Top Grade (level 5), dan sebagai perusahaan pulp dan kertas pertama di Indonesia yang mendapatkan lisensi Foreign Law Enforcement Governance and Trade (FLEGT).
Puji mengapresiasi penerapan standar yang dilakukan oleh APP Sinar Mas. Kalau produk kita tidak menerapkan standar di era globalisasi ini, akan sulit bersaing. Paling tidak kita harus jeli melihat keunggulan yang dimiliki kompetitor dari luar, misalnya kualitas bagus, kapasitas produksinya yang lebih besar, sumber daya manusianya lebih sedikit, sehingga mereka bisa mengeluarkan produk dengan harga murah. Serta bagaimana cara berproduksi secara efisien, ini yang harus kita pelajari dengan baik, ujarnya.
SNI sendiri merupakan satu-satunya standar yang berlaku secara nasional di Indonesia, yang dirumuskan oleh Panitia Teknis dan ditetapkan oleh BSN dengan tujuan untuk melindungi masyarakat terkait kesehatan, keselamatan, keamanan, dan lingkungan. Pentingnya penerapan SNI juga karena menyangkut persaingan lokal maupun global, dan harapannya SNI bisa semakin mendorong ke arah itu.
Selain APP Sinar Mas, BSN juga menggandeng industri penerap SNI lainnya yakni PT Kencana Gemilang yang lebih dikenal dengan Miyako dan PT Sinar Harapan Plastik (SHP) dengan produk mainannya.
Dalam pameran, Miyako menampilkan inovasi terbarunya dispenser portabel. Selain dispenser, Miyako juga menampilkan blender dan rice cooker. Adapun, PT SHP, menampilkan mainan tunggang.
Pengunjung yang berkesempatan datang ke stand BSN, cukup antusias dalam menggali informasi standardisasi. Hal ini terjadi karena banyak masyarakat yang belum paham standardisasi serta tupoksi dan fungsi BSN.
Pada hari kedua pameran (10/08/2018), diselenggarakan Puncak Peringatan Hakteknas ke-28 Tahun 2018 yang dibuka oleh Menristekdikti, Mohamad Nasir dan sambutan oleh Presiden RI ke-3, B.J Habibie dan Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman. Dalam pembukaannya, Nasir menyampaikan bahwa kesiapan kita memasuki era industri 4.0 sangat tergantung kepada kemampuan sumber daya manusia dalam menguasai dan memanfaatkan IPTEK dan inovasi. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh kementerian atau lembaga pemerintah harus terintegrasi agar sesuai dengan Rencana Induk Riset Nasional (RIRN).
Lebih lanjut, BJ Habibie menambahkan bahwa riset dan inovasi yang dihasilkan perguruan tinggi dan lembaga Litbang harus suitable dengan kebutuhan industri. “Kemampuan anak bangsa dalam menguasai teknologi dan kemampuan berinovasi merupakan syarat mutlak untuk bersaing dengan bangsa maju di dunia,” terangnya. (nda-humas)
sumber: http://www.bsn.go.id/main/berita/detail/9551/bsn-pamerkan-produk-ber-sni-dan-halal-di-ritech-expo-pekanbaru#.W3Ko6M4zbDd